Sinopsis
Buku ini berbiacara tentang Demokrasi Politik dan Pemerintahan Daerah, bukan dari sudut pandang teori yang rumit dan berbelit-belit, melainkan dari potret yang autentik di lapangan. Karena itu, bukan hanya isi buku ini yang diangkat dari lapangan, melainkan cara penyajiannya pun tetap bergaya lapangan. Enak, ringan, dan tidak bertele-tele. Sentilan-sentilannya ringan, tetapi tetap pas; tidak membuat kuping panas, melainkan menggelitik gelak di hati, da bisa meringankan langkah untuk, tanpa rasa risih, mau mengoreksi diri. Keistimewaan buku ini yaitu bisa menunjukkan kelemahan-kelemahan dari ide-ide dan praktik-praktik politik demokrasi dan pemerintahan daerah tanpa menohok manusiannya. Dengan kata lain, penulis dengan cerdas menghindari kesesatan-kesesatan logika yang cenderung terjadi dalam dunia kritik dan perdebatan dewasa ini yang terlalu bersifat ad hominem atau ad personam; yang disoroti mestinya masalahnya (rem), bukan orangnya (personam).
Ketika dia bicara pilkada yang tak bisa berjalan tanpa banyak menghabiskan biaya, dia membahasakannya dengan ungkapan 'logika tanpa logistik'. Ketika menyindir mental persaingan tidak sehat birokrat, dia mendesetkan DAK yang tadinya berarti formal 'Daftar Urutan Kepangkatan' menjadi bernuansa aktual 'Daftar Urutan Kedekatan'. Ketika menyoroti persaingan tidak sehat dari para birokrat kita, dia mengutip konsep para pakar otentik dari dunia lapangan, yakni dunianya sopir angkot, bis kota, dan tukang bajaj, 'bersaing di lapangan, berkumpul di pangkalan', karena menurut penulis, birokrasi kita justru memperlihatkan gejala sebaliknya, di lapangan mereka tak terlihat berkompetisi, di kantor (di pangkalan) mereka justru bersaing untuk kemudian saling menjatuhkan.
Ulasan
Buku tersebut sangat baik dijadikan sebagai referensi demokrasi dan politik dalam pemerintahan daerah yang saat masih hangat dibicarakan sesuai berkembangnya otonomi daerah di Indonesia.
| Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|
Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Selain mengupas tuntas bagaimana dilema pemerintahan di daerah,juga mengupas bagaimana peran politik dari setiap kepala daerah dalam menjalankan kekuasaannya.kata-kata yang ditampilkan juga sangat menarik,ada terkesan humoris sehingga pembaca tidak bosan untuk terus mencari hal-hal yang menarik di dalam buku ini.Penulis yang merupakan senior saya di IPDN merupakan salah satu dosen berprestasi yang dimiliki oleh lembaga IPDN.sudah banyak buku yang dihasilkan oleh beliau,sehingga saat ini saya masih menunggu buku-buku apa saja yang akan diterbitkan lagi oleh bapak Dr.Muhadam Labolo
2 dari 2 orang menilai cukup membantu | Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|