Madrasah sebagai salah satu tembaga pendidikan keagamaan yang memiliki keunggulan dalam membangun komitmen keagamaan jelas memiliki prospek yang sangat baik. Aspek kemandirian yang selama ini dimiliki oleh madrasah merupakan modal utama dalam memijak-kan tekad untuk memperbaiki kualitas dunia kependidikan di Indone-sia. Untuk itu arah kebijakan pengembangan madrasah masa depan setidaknya harus mengakomodasikan tiga kepentingan mendasar. Pertama, kepentingan yang memberikan ruang agar aspirasi utama masyarakat, khususnya peserta didik dapat tumbuh secara baik dan progresif. Kedua, kepentingan untuk memperjelas dan memperkukuh keberadaan lembaga pendidikan madrasah sebagai ajang membina warga negara yang cerdas, berpengetahuan, berkepribadian serta produktif sederajat dengan sistem pendidikan tain. Ketiga, kepentin-gan kebijakan yang mengarahkan pendidikan madrasah agar dapat merespons terhadap tuntutan-tuntutan masa depan. Berkaitan dengan arah dan pengembangan madrasah berbasis keunggulan tersebut, maka diperlukan sinergisitas antara institusi, masyarakat, swasta, dan pemerintah serta pihak yang langsung ataupun tidak langsung dalam proses pendidikan madrasah secara umum.
Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dan, kurikulum sendiri merupakan instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
Sesuai dengan amanat Kurikulum 2013 sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikutum Tingkat Satuan Pendidikan [KTSP], bahwa guru sebagai agen pembelajar harus mampu menyajikan proses pembelajaran secara kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta peserta didik secara aktif (student centre). Sebaik apa pun substansi materi ajar, tetapi jika guru tidak mampu mengemas secara apik dalam penyampaiannya, maka substansi tersebut tidak akan sampai kepada peserta didik. Dan bahkan, bisa jadi peserta didik menjadi jenuh, bosan, dan kurang memiliki responsibilitas dan antusiasisme dalam proses pembelajaran. Untuk itulah guru harus mampu meramu pembelajarannya menjadi menarik, efektif, inovatif sehingga mampu mendorong aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Bagaimanakah sebenarnya Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah tersebut? Bagaimana pula implementasinya dalam suatu proses pembelajaran? Melalui buku "BABON" ini Anda akan memperoleh gambaran secara jelas bagaimanakah desain, pengembangan, dan implementasi Kurikulum 2013 di madrasah dari kerangka konseptual (teoretis) hingga praktis. Sehingga dapat memandu Anda sekaligus mengaptikasikan dalam proses pembelajaran.
Buku ini sangat cocok untuk lembaga pendidikan RA/Madrasah semua jenjang, dan juga lembaga pendidikan umum dalam rangka mengembangkan Kurikulum 2013 pada lennbaga mereka, juga cocok bagi tenaga pendidik (guru, dosen, narasumber, tutor, fasilitator), para akademisi, birokrasi, praktisi, peneliti, pengamat, widyaiswara, pengawas pendidikan, dan tenaga kependidikan tainnya. Juga cocok bagi para mahasiswa pendidikan maupun non- kependidikan dari semua jenjang strata S-1 PGSD/PGMI, S-2 PGSD/PGMI, S-1 regular, S-2 maupun S-3 yang berorientasi pada dunia pendidikan.