Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Konseling populasi khusus adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus, sehingga konseli memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya, dan masalahnya. Serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan mampu mengarahkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya
STANDAR KOMPETENSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SATUAN PENDIDIKAN xi
BAB 1 KONSEP DASAR KONSELING POPULASI KHUSUS 1
Pengertian Konseling 1
Populasi 3
Khusus 3
Konseling Populasi Khusus 3
Ciri-ciri Konseling Populasi Khusus 4
Tujuan Konseling 4
Tujuan Umum 4
Tujuan Khusus 5
Konseling 5
Sasaran Konseling Populasi Khusus 5
Peran Konseling Populasi Khusus dan Fungsi Konseling 5
Fung si Konseling Populasi Khusus 5
Proses Konseling 6
BAB 2 KONSELING POPULASI KHUSUS PADA KLIEN DI PENJARA 11
Pengertian Konseling Lembaga Pemasyarakatan (LP) 11
Keberadaan Lembaga Permasyarakatan 13
Pola Pembinaan dan Bimbingan di Lembaga Permasyarakatan 14
Masalah-masalah yang Dialami oleh Napi di Lembaga Pemasyarakatan 17
Tujuan Konseling di Lapas 19
Model-model Konseling yang dapat Diterapkan untuk Napi di Lembaga Kemasyarakatan 19
Fungsi Konseling di Lapas 20
Prinsip-prinsip Konseling di Lapas 22
Asas-asas Konseling di Lapas 24
Asas Kerahasiaan 24
Asas Kesukarelaan 26
Asas Keterbukaan 26
Asas Kekinian 27
Asas Kemandirian 27
Asas Kegiatan 27
Asas Kedinamisan 27
Asas Keterpaduan 27
Asas Kenormatifan 28
Peran BK dalam Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan 28
Dasar Pemikiran 28
Pengertian Narapidana dan Lembaga Pemasyarakatan 29
Pelaksanaan Sistem Lembaga Pemasyarakatan 29
Proses Pembinaan Narapidana dalam Sistem Pemasyarakatan 29
Peran BK dalam Lembaga Pemasyarakatan 30
Dampak Jika BK Tidak Berperan dalam Pembinaan Narapidana di LP 31
BAB 3 KONSELING POPULASI KHUSUS PANTI ASUHAN 33
Konsep Dasar Panti Asuhan dan Permasalahan Anak 34
Efek PsikologisEmotional Deprivated Children 36
Pola Pembinaan dan Bimbingan yang Dilakukan di Panti Asuhan Anak 37
Langkah-langkah Konseling 38
BAB 4 KONSELING POPULASI KHUSUS DI PANTI JOMPO 41
Pengertian Panti Jompo 41
Keberadaan Panti Jompo di Tengah Masyarakat 42
Pola Pembinaan dan Bimbingan yang Dilakukan di Panti Jompo 43
Masalah-masalah yang Dialami oleh Lansia di Panti Jompo 44
Model-model Konseling yang dapat Diterapkan Untuk Lansia di Panti Jompo 47
BAB 5 KONSELING POPULASI KHUSUS DI RUMAH SAKIT JIWA 49
Memastikan Apakah Anda Berisiko Mengalami Sakit Jiwa 49
Gangguan Kecemasan 51
Gangguan Kepribadian 51
Gangguan Afektif/Mood 51
Gangguan Ketidakmampuan Mengontrol Keinginan 51
Gangguan Jiwa Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif 52
Gangguan Psikosis 52
Gangguan Pola Makan 52
Gangguan Obsesif-Kompulsif/Obsessive- Compulsive Disorder (OCD) 52
Gangguan Pasca-Trauma/Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) 53
Sindrom Respons Stress/Gangguan Penyesuaian 53
Gangguan Disosiatif 53
Gangguan Seksual dan Gender 53
Gangguan Somatoform 53
Penanganan Sakit Jiwa 54
Psikofarmakologi 55
Psikoterapi 55
Terapi psikososial 56
Terapi psikoreligius 56
Rehabilitasi 56
BAB 6 KONSELING POPULASI KHUSUS PADA PSK 59
Pengertian Konseling 59
Pengertian Pekerja Seks Komersial 59
Pekerja Seks di Kalangan Remaja Sekolah 60
Faktor-faktor Penyebab Adanya PSK (Pekerja Seks Komersial) 60
Persoalan-persoalan Psikologis 61
Dampak yang Ditimbulkan Seseorang Bekerja Sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial) 61
Penanganan Masalah PSK 62
Motif yang Melatarbelakangi 62
Membantu PSK Keluar dari Pekerjaan 63
BAB 7 KONSELING POPULASI KHUSUS PADA KOMUNITAS LGBT 65
Konsep LGBT 65
American Psyciatric Association (APA) 66
Karl Maria Kertbeny 67
Ebing 67
Karl Heinreich Ulrichs 67
Swain, Keith W. 67
Alfred Kinsey 67
Freud 68
Evelyn Hooker 68
Kaplan, 1997 68
Santrock, 2002 69
Bieber’s Model 69
Penyebab LGBT 69
Genetik 69
Hormon 70
Ketidaknyamanan Peran Gender 70
Interaksi Kelompok Teman Sebaya 70
Sosial 70
Faktor Lingkungan 71
Faktor Keluarga 71
Faktor Genetik 72
Bahaya LGBT 72
Cara Mengatasi LGBT 73
Homo Seksual 74
Pengertian Homoseksual 74
Pandangan Terhadap Homoseksual 75
Macam-macam Homoseksual 77
Ciri-ciri Homoseksual 77
Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Homoseksual 79
Waria 81
Pengertian Waria 81
Ciri-ciri Waria 81
Faktor Penyebab Adanya Waria 82
Cara-cara Pencegahan Homoseksual dan Lesbian 83
Peran Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelaku Homoseksual dan Waria 84
Prognosis Treatment Kuratif 87
Prognosis Treatment Preventif 90
Kesimpulan 91
BAB 8 KONSELING POPULASI KHUSUS KLIEN NAPZA 93
Pengertian Konseling Populasi 93
Pengertian Napza (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif) 93
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Nafza 94
Dampak Penyalahgunaan Napza 95
Dampak Fisik 95
Dampak Psikis 95
Dampak Sosial 95
Upaya-upaya yang dapat Dilakukan Guru BK dan Orangtua 96
Pengenalan Bahaya Narkoba Bagi Kehidupan 96
Berikan Pemahaman Agama Tentang Mudarat Narkoba 96
Apabila Sudah Kecanduan maka Harus Rehabilitasi 97
BK untuk Populasi Napza 97
Kesimpulan 98
BAB 9 KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT 99
Pengertian Anak Berbakat 99
Karakteristik Anak Berbakat 104
Karakteristik Akademik 107
Karakteristik Sosial/Emosi 107
Karakteristik Fisik/Kesehatan 108
Karakteristik Intelektual-Kognitif 109
Karakteristik Persepsi/Emosi 109
Karakteristik Motivasi dan Nilainilai Hidup 110
Karakteristik Aktivitas 110
Klasifikasi Anak Berbakat 111
Genius 111
Gifted 111
Superior 112
Faktor yang Memengaruhi Anak Berbakat 112
Hereditas 112
Lingkungan 112
Perkembangan Anak Berbakat 112
Perkembangan Fisik Anak Berbakat 112
Perkembangan Kognitif Anak Berbakat 113
Perkembangan Emosi Anak Berbakat 115
Perkembangan Sosial Anak Berbakat 115
Masalah dan Dampak Keberbakatan 116
Masalah dan Dampak bagi Individu 116
Masalah dan Dampak bagi Keluarga 117
Masalah dan Dampak bagi Masyarakat 118
Masalah dan Dampak bagi Penyelenggara Pendidikan 118
Identifikasi Anak Berbakat 119
Konsep identifikasi 119
Perlunya Identifikasi Terhadap Anak Berbakat 119
Prosedur Identifikasi Anak Berbakat dengan Tes 121
Prosedur Identifikasi Anak Berbakat dengan Tes 123
Kebutuhan Pendidikan Anakanak Berbakat 124
Kebutuhan Pendidikan dari Segi Anak Berbakat itu Sendiri 124
Kebutuhan Pendidikan yang Berkaitan dengan Kepentingan Masyarakat 125
Layanan Pendidikan Anak Berbakat 126
Komponen sebagai Persiapan Penentuan Jenis Layanan 126
Komponen sebagai Alternatif Implementasi Jenis Layanan 128
Persentase Anak dengan Cerdas Istimewa/ Berbakat Istimewa di Indonesia 137