Sinopsis
Aku mengubur dalam-dalam keinginanku menjadi pelukis. Buatku, menuruti satu-satunya orang tua yang masih aku punya adalah keharusan. Aku tidak pernah berkata "tidak" pada Ayah. Aku tidak pernah berani membantah keinginannya, sekalipun hal itu tidak aku sukai. Pakaianku, kuliahku, pekerjaanku, bahkan pacarku adalah pilihan Ayah. Aku tidak pernah protes. Bahkan, aku tetap patuh saat Ayah melarangku melukis seperti Ibu.
Aku tak mengenal mimpi, karena Ayah telah mengatur hidupku dengan rapi. Sampai suatu hari, aku bertemu seorang laki-laki berwajah urakan yang mengajariku berkata "tidak" untuk apa yang tidak aku sukai. Dia membawakan mimpi yang sejak lama aku pendam dalam-dalam.
Lantas, apa aku pantas mendapatkan mimpiku, sedangkan orang yang selama ini mengasuhku telah mengorbankan dirinya sendiri untukku? Aku tidak pernah ingin menjadi anak durhaka. Tapi, aku juga tidak ingin mengubur dalam-dalam mimpiku lagi.