Tweet |
Topik:
|
Bahaya Ketamakan terhadap UangOleh Belbuk.com, 23/03/2025
![]() Di satu pesta yang diadakan seorang miliarder di Shelter Island, Kurt Vonnegut memberitahu kawannya, Joseph Heller, bahwa tuan rumah mereka, seorang manajer Hedge Fund (dana lindung nilai), mendapat lebih banyak uang daripada semua yang didapat Heller dari novelnya yang sangat populer Catch-22. Heller menjawab, "Ya, tapi saya punya sesuatu yang dia tidak punya, yaitu rasa cukup". Untuk sebagian masyarakat kita, termasuk banyak orang yang paling kaya dan berkuasa, tampaknya memang tidak ada batas "cukup". Advertisement:
Rajat Gupta lahir di Kolkata dan menjadi yatim piatu pada umur belasan tahun. Pada umur pertengahan 40-an Gupta menjadi CEO McKinsey, perusahaan konsultasi paling bergengsi di dunia. Dia berhenti pada tahun 2007 untuk bekerja di PBB dan World Economic Forum. Dia bermitra dengan Bill Gates untuk kerja filantropi. Dia berada di dewan direksi lima perusahaan publik. Dari kawasan kumuh Kolkata, Gupta berubah menjadi salah satu pebisnis paling sukses.
Keberhasilannya mendatangkan kekayaan besar. Pada tahun 2008 Gupta dilaporkan berharta 100 juta dolar. Jumlah yang tidak terbayangkan bagi kebanyakan orang. Keuntungan tahunan lima persen dari uang sebanyak itu sama dengan hampir 600 dolar per jam. Dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan dalam hidup. Dan yang dia inginkan sepertinya bukan hanya memiliki seratus juta dolar. Rajat Gupta ingin miliaran. Gupta menjadi salah seorang direktur Goldman Sachs, yang dikelilingi beberapa investor terkaya di dunia. Pada tahun 2008, selagi Goldman Sachs menghadapi amukan krisis keuangan, Warren Buffet berencana menginvestasikan 5 milar dolar ke bank itu untuk membantunya bertahan. Sebagai anggota dewan direksi Goldman, Gupta mengetahui transaksi itu sebelum publik tahu. Informasi yang berharga. Kelangsungan hidup Goldman sedang diragukan saat itu dan dukungan Buffet bakal membuat harga sahamnya naik. Enam belas detik sesudah mengetahui transaksi yang akan terjadi, Gupta menelepon manajer hedge fund bernama Raj Rajaratnam. Panggilan teleponnya tidak direkam, tapi Rajaratnam langsung membeli 175.000 saham Goldman Sachs setelah menerima telepon dari Gupta, jadi bisa ditebak apa yang dibahas. Kesepakatan Buffet-Goldman diumumkan ke publik beberapa jam kemudian. Saham Goldman naik harganya. Rajaratnam untung 1 juta dolar dengan cepat. US Securities and Exchange Commision, lembaga penegak hukum sekuritas Amerika Serikat, menyatakan tips orang dalam dari Gupta menghasilkan keuntungan sampai 17 juta dolar. Uang yang mudah didapat. Dan bagi jaksa, kasusnya lebih mudah lagi. Gupta dan Rajaratnam sama-sama dihukum penjara karena insider trading, karier dan reputasi keduanya rusak untuk seterusnya. Bernie Madoff, pelaku skema Ponzi paling terkenal sejak Charles Ponzi sendiri, menipu para investor selama dua dasawarsa sebelum kejahatannya terungkap - ironisnya, hanya beberapa minggu sesudah Gupta. Sebelum skema Ponzi yang membuatnya terkenal, Madoff adalah pengusaha wajar-wajar saja yang amat sukses. Madoff membuat pasar yang mempertemukan pembeli dan penjual saham. Dia sangat jago melakukan itu. Seorang mantan staf berkata bahwa cabang penyediaan pasar di bisnis Madoff beromset antara 25 juta dolar dan 50 juta dolar per tahun. Bisnis sah Bernie Madoff yang bukan tipu-tipu jelas sangat berhasil. Dia jadi sangat kaya karenanya dan itu secara halal. Namun tetap saja Madoff kemudian menipu. Pertanyaan yang kita harus ajukan ke Gupta dan Madoff adalah mengapa orang yang sudah punya ratusan juta dolar masih ingin uang lebih banyak sampai-sampai mengambil risiko untuk mengejar lebih banyak. Kejahatan yang dilakukan orang kepepet itu satu hal. Seorang penipu Nigeria pernah memberitahu The New York Times bahwa dia merasa bersalah karena menyakiti orang lain, tapi "kemiskinan akan membuat kita tidak merasa sakit." Gupta dan Madoff melakukan sesuatu yang berbeda. Mereka sudah punya segalanya: kekayaan tak terbayangkan, prestise, kekuasaan, kebebasan. Mereka kemudian membuang itu semua karena ingin lebih. Mereka tidak tahu kapan harus berkata "cukup". Mereka contoh ekstrim. Namun ada versi perilaku itu yang tidak kriminal. Hedge fund Long-Term Capital Management mempekerjakan para trader yang masing-masing berharta puluhan dan ratusan juta dolar, sebagian besar kekayaan mereka diinvestasikan di hedge fund itu sendiri. Kemudian mereka mengambil risiko sangat besar demi mengejar lebih banyak sampai mereka kehilangan segalanya. Warren Buffet belakangan berkata: "Untuk mencari uang yang mereka tiak miliki dan butuhkan, mereka mempertaruhkan apa yang mereka miliki dan butuhkan. Itu bodoh dan tidak masuk akal." Tidak ada alasan untuk mempertaruhkan sesuatu yagn kita miliki dan butuhkan demi apa yang tidak kita miliki dan tidak kita butuhkan. Sedikit di antara kita yang akan pernah punya 100 juta dolar seperti Gupta dan Madoff. Namun sebagian dari antara kita pada suatu saat dalam hidup kita akan mendapat gaji atau punya sejumlah uang yang cukup untuk mendapatkan semua hal masuk akal yang kita butuhkan dan banyak yang kita inginkan. Jika kita salah seorang di antaranya, ingatlah beberapa hal ini: 1. Keahlian keuangan tersulit adalah menjaga tiang gawang agar berhenti bergerak. Jika harapan naik bersama hasil, tidak ada logikanya untuk mengusahakan lebih karena kita akan merasakan hal yang sama sesudah berusaha lebih keras. Akan berbahaya ketika keinginan merasakan lebih - lebih banyak uang, kekuasaan, gengsi - menaikkan ambisi lebih cepat daripada kepuasan. Dalam hal demikian, adalah satu langkah maju mendorong tiang gawang dua langkah ke depan. Dengan demikian, kita akan merasa seolah ketinggalan, dan satu-satunya cara mengejarnya adalah menanggung risiko yang makin lama makin besar. 2. Perbandingan sosial adalah masalahnya. Seorang pemain baseball profesional yang baru mulai berkarier, digaji 500 ribu dolar per tahun. Dia sudah termasuk kaya, menurut definisi apa pun. Namun jika dibandingkan dengan pemain baseball profesional Mike Trout, yang punya kontrak 36 juta dolar per tahun, si pemain baru seperti orang miskin. Selanjutnya, jika Mike Trout dibandingkan dengan daftar sepuluh manajer hedge fund, dengan bayaran 340 juta dolar per tahun, Mike Trout juga terlihat miskin. Para manajer top itu bisa memandang orang seperti Warren Buffet, yang harta pribadinya bertambah 3,5 miliar dolar pada tahun 2018. Seseorang seperti Buffet juga dapat membandingkan diri dengan Jeff Bezos, yang hartanya bertambah 24 miliar dolar pada tahun 2018. Intinya adalah batas atas perbandingan sosial sangat tinggi sehingga nyaris tidak ada yang akan mencapainya. Artinya itu pertempuran yang tidak pernah dimenangkan, atau bahwa satu-satunya cara untuk menang adalah tidak bertarung sejak awal - menerima bahwa kita barangkali sudah cukup harta, meski itu lebih sedikit daripada yang dimiliki orang di sekeliling kita. Seseorang yang setiap tahun pergi ke Las Vegas, bertanya kepada bandar: "Anda bermain apa, di kasino mana?" Si bandar dengan serius menjawab: "Satu-satunya cara untuk menang di kasino Las Vegas adalah langsung keluar sesudah masuk." Persis begitulah cara kerja permainan mengimbangi kekayaan orang lain. 3. "Cukup" tidak terlalu sulit. Banyak orang menganggap gagasan "cukup" mengabaikan kesempatan dan potensi yang tersedia. Namun di sini "cukup" maksudnya adalah menyadari bahwa nafsu menginginkan lebih yang tidak puas-puas akan mendorong kita ke titik penyesalan. Satu-satunya cara mengetahui seberapa banyak makanan yang kita bisa makan adalah makan terus sampai muntah. Hanya sedikit yang mencobanya karena muntah lebih sakit daripada kenikmatan makan. Tetapi entah mengapa logika yang sama tidak dipakai di bisnis dan investasi. Banyak yang berhenti mencari lebih banyak hanya ketika mereka dipaksa berhenti. Biasanya karena kelelahan bekerja atau karena alokasi investasi berisiko yang tidak bisa dikelola. Di ujung lain ada Rajat Gupta dan Bernie Madoff yang mencuri karena menganggap dolar layak dikejar, apa pun konsekuensinya. Apa pun itu, ketidakmampuan menolak mengejar potensi uang akhirnya akan merepotkan kita. 4. Ada banyak hal yang tidak pernah layak diusahakan dengan menanggung risiko, apa pun potensi keuntungannya. Setelah bebas dari penjara, Rajat Gupta memberitahu The New York Times bahwa dia sudah mendapat pelajaran dari kasusnya karena telah menghancurkan reputasinya. Tampaknya itu pelajaran terburuk yang mungkin didapat dari pengalaman Gupta dan merupakan pembenaran diri seseorang yang benar-benar ingin mendapat reputasinya kembali tapi tahu reputasinya sudah hilang untuk selamanya. Reputasi sangat berharga. Kebebasan dan kemerdekaan sangat berharga. Keluarga dan kawan sangat berharga. Dicintai oleh orang yang kita inginkan mencintai kita sangat berharga. Kebahagiaan sangat berharga. Dan cara terbaik bagi kita untuk menjaga hal-hal itu adalah mengetahui kapan waktunya berhenti mengambil risiko yang bisa mengancam semuanya. Mengetahui kapan "cukup". Advertisement:
Jadi, bab "Tak Pernah Cukup" dalam buku The Psychology of Money oleh Morgan Housel mengajarkan bahwa kebahagiaan finansial tidak datang dari memiliki lebih banyak, tetapi dari mengetahui kapan harus berhenti. Ketamakan sering kali membuat orang kehilangan segalanya. Oleh karena itu, menentukan batas dan mensyukuri apa yang dimiliki adalah kunci untuk mencapai kestabilan finansial dan kebahagiaan yang lebih besar.
|