Aspek sosial telah menjadi bagian dari AMDAL sejak studi kelayakan lingkungan ini diberlakukan secara resmi pada tahun 1987. Namun demikian aspek ini kurang memperoleh porsi yang sepadan dengan kepentingannya. Terlebih jika dibandingkan dengan dua aspek lain yakni fisik kimia dan biologi, komponen sosial nampak hanya sebagai pelengkap. Jika diamati secara seksama, muara segala dampak dari suatu proyek akan mengena pada manusia baik sebagai individu maupun kelompok. Kalau aspek sosial dalam AMDAL yang merupakan satu-satunya studi kelayakan sosial dari suatu proyek tidak dilakukan dengan baik maka berbagai dampak sosial penting akan terjadi dan lepas dari agenda pengelolaan.
Buku ini memaparkan bagaimana seyogyanya penelitian aspek sosial dalam AMDAL itu dilakukan. Langkah-langkah penelitian mulai dari pelingkupan, penyusunan rona lingkungan, prakiraan dampak dan evaluasi dampak disajikan secara sistematis dan runtut. Langkah ini kemudian ditindaklanjuti dengan uraian tentang konsep dan prosedur penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang berwajah sosial. Buku ini juga dilengkapi dengan sajian tentang sejarah masuknya aspek sosial dalam AMDAL dan paradigma yang melingkupinya. Pada bagian akhir, disajikan tentang tipe dan metode peran serta masyarakat sebagai bentuk pengumpulan data.