Peristiwa tidur panjang ashabul kahfi merupakan mukjizat sekaligus fenomena ilmiah yang menakjubkan. Serangkaian proses ilmiah yang memungkinkan tidur berdurasi 309 tahun itu dijelaskan terperinci dalam Al-Quran (QS 18: 9-20). Salah satunya adalah mereka tidur dengan mata tetap terbuka (QS 18:18). Secara ilmiah, tujuan ‘desain’ ini adalah agar mata tetap mendapat asupan cahaya, di samping andai kelopak mata tertutup lama, saraf mata akan mengecil (disused arthopy), mengalami disfungsi hingga kebutaan.
Bagaimana dengan proses atau fenomena ilmiah lainnya di balik tidur terpanjang 7 pemuda itu? Bagaimanakah Al-Quran�”dalam kajian ilmu kedokteran dan neurosains�”dapat mengungkap hal-hal luar biasa dari berbagai peristiwa sehari-hari seperti perilaku otak, tidur, mimpi, niat, istiqamah, dan sebagainya? Akankah Al-Quran sama menakjubkannya ketika ditadaburi oleh akal sehat dan nurani orang biasa?
Berangkat dari kekaguman dan kecintaan pada Al-Quran sebagai mukjizat zikir dan pikir yang tiada habisnya, kedua penulis berhasil memadukan khazanah iman dan neurosains dalam bunga rampai refleksi yang terangkai cantik dan menakjubkan di dalam buku ini.
Bagus sekali. Awalnya saya mengira bahwa buku itu berisi tentang cerita Ashabul Kahfi saja. Tapi ternyata buku itu memuat motivasi yang luar biasa. Dari saat saya membaca buku itu sampai sekarang saya menjadi termotivasi dan menumbuhkan semangat saya, baik dalam beribadah maupun dalam kehidupan saya. Terima kasih kami ucapkan kepada pengarang, penerbit, dan kepada pihak yang menyebarkan buku ini melalui media apapun. Semoga diberkahi oleh Allah SWT. Amin