Jalan seni memang terjal. Meski berbekal tekad yang kuat dan kerja keras, Alang masih terseok-seok untuk menggapai mimpi sebagai musisi. Bapaknya bukanlah tipe penuntut, tapi ia menginginkan anaknya memiliki cita-cita yang membuat hidupnya lebih sejahtera dibanding kehidupannya sekarang.
Bapaknya hanyalah seorang tukang becak dan ibunya berjualan sayur di pasar pagi. Hobi dan cita-cita Alang dianggap Bapak sangat mahal dan tidak menjanjikan. Ada banyak kasus di kampungnya yang memberi contoh bahwa pekerja dan penikmat seni hanyalah pekerjaan tak jelas. Seni tak hanya membuat mereka melarat karena tak bisa memberi penghasilan yang layak, seni bahkan dapat membuat mereka bermasa depan suram hingga generasi berikutnya.
Alang ingin manut, tetapi ia juga tak bisa mengalihkan pikirannya ke selain menjadi seniman. Hanya ada dua pilihan: tinggal dan pergi untuk tak pernah kembali.