Gagasan Kesejahteraan Semesta karya dosen-dosen yang tergabung dalam Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam ini dimulai sejak 2016 sejak Silatnas ke-V di Ambon. Ini merupakan jawaban atas keresahan berbagai masalah bangsa akibat cara pandang yang didominasi oleh transaksionalisme materialistik.
Dimulai dari tauhid dan diakhiri dengan penegasan tauhid, Kesejahteraan Semesta dibangun dengan karakter dan kaidah spesifik yang berbeda dengan asumsi-asumsi ekonomi konvensional. Kesejahteraan Semesta berbasis nilai normatif Islam sekaligus aspek kontekstual pembangunan kesejahteraan, dan oleh sebab itu pemikiran ini “digodok” bersama dalam berbagai FGD di Universitas Darussalam Ambon, STEI Jakarta, Universitas Brawijaya, UIN Malik Ibrahim, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Halu Oleo, Universitas Tadulako, Universitas Diponegoro, UPI Bandung, dan RS Islam Sultan Agung Semarang.
Kini menjelang tiga tahun pengembangannya, Kesejahteraan Semesta tidak lagi menjadi sekadar wacana namun telah diimplementasikan dalam sektor kesehatan (kerja sama dengan Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) dan pendidikan (kerja sama dengan Hidayatullah)
m.jpg "Penatausahaan dan Akuntansi Keuangan Daerah untuk SKPD dan Pemerintah Daerah (Buku 2)")
