Sinopsis
Ajaran agama memiliki pengaruh yang besar dalam menyatukan persepsi kehidupan masyarakat tentang harapan hidup sebagai salah satu arah kehidupan sosial yang proses pemolaannya lebih sistematis dan mendarah daging. Dalam pemolaan perilaku sosial agama memasuki hati nurani manusia sehingga akal pikiran utama mencari makna hidup
belum sempurna apabila substansi ajaran agama tidak dijadikan rujukan terpenting secara epistemologis ataupun aksiologis.
Pada pihak lain, keberagamaan selalu melibatkan emosi ideologis dan ideologi yang merangsang kebangkitan emosional sehingga tidak jarang keberagamaan dengan emosionalitas penganutnya menumbuhkan dan menguatkan sikap fanatik dalam beragama. Akan tetapi, sikap fanatik dalam beragama merupakan keharusan bagi umatnya dalam meningkatkan keyakinan terhadap agamanya yang dipeluk oleh masing-masing penganut agama. Hanya dalam realitas sosial, fanatisme beragama “banyak:” yang bukan pada agamanya, melainkan pada organisasi keagamaan, para tokoh atau kiai, imam mazhab yang dianut, dan pada alirannya masing-masing. Dengan keadaan demikian, karena masing-masing pemeluk agama mempertahankan fanatismenya secara eksklusif, tidak jarang timbul konflik antarumat beragama. Bahkan, sejak masa Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib, konflik telah menimbulkan perpecahan, bahkan peperangan. Saling mengafirkan, menghujat, bahkan membunuh sesama Muslim. Sebagaimana kepada Hasan dan Husen, cucu Rasulullah SAW., konflik yang akut telah membuat orang Muslim tega menghabisinya dengan cara sadis.
Dengan keadaan demikian, latar belakang timbulnya konflik karena latar belakang agama dan keberagamaan cukup menjadi soroton para peneliti, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi keagamaan. Sebagaimana buku ini yang menguraikan agama, keberagamaan, dan konflik sosial. Bagaimana ketiga hal itu dapat dianggap saling berkaitan? Tentu, dengan menyimak buku ini secara komprehensif dan kontemplatif, kita akan menemukan jawabannya secara ilmiah karena buku ini dibuat berdasarkan hasil penelitian. Kemudian, mengingat terdapat mata kuliah Sosiologi Agama, buku ini diterbitkan setelah sistem pembahasannya mengacu pada mata kuliah Agam dan Konflik Sosial. Oleh karena itu, mahasiswa sangat membutuhkan dan menyambut kehadiran buku ini.