Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sejarah, Budaya & Filsafat    Budaya

Adat Minangkabau: Berdirinya Nagari Palangki dan Muaro Bodi

Berat 0.34
Tahun 2023
Halaman 176
ISBN 978-623-08-0031-3
Penerbit Rajawali Pers
Sinopsis          Buku Sejenis
 
Akan Terbit
Apakah anda ingin diberitahu pada saat buku ini sudah tersedia?
Rencana Terbit: Belum diketahui kapan buku ini akan terbit

Sinopsis

Komunitas Masyarakat Minangkabau merupakan salah satu dari suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Masyarakat Minangkabau pada awal menempati wilayah di sekitar Gunung Merapi di Sumatera Barat, kemudian berkembang ke seluruh wilayah Sumatera Barat, sebagian Jambi dan Riau, bahkan sampai ke Negeri Sembilan Malaysia. Adat Minangkabau merupakan tradisi-tradisi budaya yang berbudi luhur, diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa, sehingga perlu dipertahankan dan dikembangkan, karena Adat dapat digunakan sebagai benteng moral untuk menghadapi berbagai pengaruh negatif dari globalisasi. Hal ini sesuai dengan pepatah Adat:

Panakiek pisau sirawik

Batungkek batang lintabuong

Salodang ambiek ka niru.

Satitiek jadikan lawik

Sa kappa jadikan gunuong

Alam ta kambang jadikan guru.

Membina hidup beradat dan melaksanakan Syariat agama Islam menjadi tugas pokok yang tidak boleh ditinggalkan, seperti diingatkan oleh mamangan adat; Dek ribuik rabalah padi, dek cupak Datuok Tumangguang. Hiduik kalau indak ba budi, duduok tagak kumari tangguong. Pentingnya akhlak disebutkan; kuek rumah karano basandi, rusak sandi rumah binaso, kuek bangso dek babudi, rusak budi hancuo bangso. Pesan ini, secara turun-temurun dipelihara agar aturan beradat terjaga. Pembinaan masyarakat Minangkabau bermula dari akar keluarga, surau, rumah tangga, dan lingkungan Nagari. Kekuatan utama tersebut, merupakan alat untuk mencerdaskan Ummat dengan budi pekerti (akhlak) dalam tata pergaulan sesuai dengan bimbingan syariat islami, sejalan dengan syarak mangato adat memakai.

Adat menekankan, kalau besar jangan melenda (mendorong), kalau cerdik jangan menipu, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing, yang mengisyaratkan agar masyarakat Minangkabau selalu seia sekata dan menjaga semangat gotong royong. Jika tidak ada sama-sama giat mencari, jika ada sama pula menikmati. Mendapat sama berlaba, kehilangan sama-sama menanggung resiko kerugian. Di dalam pekerjaan sama-sama berusaha, ke bukit sama mendaki dan ke lurah sama menurun.
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Cuma komentar bisa hasilkan uang dari internet
Website Company Profile 800 ribuan
(Kembali Ke Atas)