Sinopsis
Hubungan sepak bola dengan agama sudah berlangsung sangat lama, terutama di Eropa. Namun, apa jadinya jika para pesepak bola hebat tetap taat menjalankan ritual agamanya di atas lapangan hijau, sedang mereka adalah penganut minoritas Muslim? Tentu hal ini akan mengundang banyak pasang mata dan telinga untuk melirik dan memperhatikan.
Lihatlah kiprah Franck Ribéry, Mesut Özil, Yaya Touré, Samir Nasri, Nicolas Anelka, Edin Dzeko, dan pesepak bola Muslim hebat lainnya. Mereka jadi pusat perhatian bukan hanya mahir mengolah si kulit bundar, tetapi karena tak malu-malu menunjukkan identitas kemusliman mereka di atas panggung sepak bola dunia. Bahkan ada yang menilai mereka adalah para “pendakwah di atas lapangan hijau”. Mereka jadi sumber inspirasi tidak hanya bagi kaum Muslim, tetapi juga untuk dunia sepak bola umumnya.
Beberapa stadion di Inggris misalnya, mulai membangun musala (masjid) agar para pemain Muslim mereka dapat leluasa menunaikan ibadah shalat. Otoritas sepak bola Inggris cukup sensitif dengan meniadakan minuman beralkohol bagi para pemain Muslim saat mereka mendapat suatu penghargaan semisal Man of the Match, tak peduli tradisi ini sudah begitu lama dilakukan. Begitu juga dengan gerakan sujud syukur yang belakangan ini makin marak dilakukan para pesepak bola di mana-mana.
Banyak kisah inspiratif dari para pesepak bola Muslim hebat yang membuat hubungan sepak bola dan agama menampakkan wajahnya yang baru, dan semua itu dapat Anda simak di dalam buku ini.