Sinopsis
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bisa jadi jalan tengah dari tarik-menarik keinginan antara kaum muda dan Sukarno-Hatta. Kaum muda, yang lebih dulu mengetahui kekalahan Jepang, mendesak Sukarno-Hatta segera menyatakan kemerdekaan hari ini juga (15 atau 16 Agustus 1945). Sementara Sukarno-Hatta ingin proklamasi kemerdekaan melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Tarik-menarik keinginan itu tidak hanya mendorong para pemuda menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Tetapi, membuat para pemuda bertindak lebih jauh lagi. Sementara Sukarno-Hatta ditawan, para pemuda meminta camat Rengasdengklok memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945. Sebelumnya, pada 15 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan telah dinyatakan di Cirebon. Boleh dikatakan, Cirebon dan Rengasdengklok lebih dulu merdeka.
Peristiwa sejarah di sekitar proklamasi kemerdekaan, seperti kedua peristiwa tersebut, mungkin saja tidak banyak diketahui. Padahal, peristiwa-peristiwa sejarah itu tak dapat dipisahkan dari jalan sejarah menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Buku ini menyajikan 17 tulisan mengenai sejarah terabaikan di sekitar proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yang mencengangkan dan penting untuk diketahui.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Hendri F. Isnaeni adalah wartawan Historia, majalah sejarah populer pertama di Indonesia. Telah menulis dan menerbitkan buku sejak 2008. Buku-buku karyanya, antara lain: Romusa: Sejarah yang Terlupakan, Kontroversi Sang Kolaborator, Mr Mas Slamet dan Partai Demokrat, Indonesia, WikiLeaks, dan Julian Assange, dan Doktrin Agama Syekh Abd al-Karim al-Bantani dalam Pemberontakan Petani Banten 1888.